Jumat, 11 Januari 2013

Cara Budidaya Pepaya




KATA PENGANTAR
                                                                     

Hampir seluruh bagian pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup dan pengabdian manusia, baik sebagai bahan makanan bergizi, obat tradisional, bahan baku industry makanan dan minuman, maupun industry penyamakan kulit, tekstil dan lain – lain. Bagian yang terpenting dari tanaman pepaya adalah buah dan getahnya.
Peluang pemasaran buah pepaya dan getahnya (papain) makin terbuka luas, baik di dalam negeri maupun untuk diekspor. Meskipun potensi ekonomi dan social tanaman ini cukup tinggi, namun pengembangan budidayanya di Indonesia masih diusahakan dalam bentuk kultur pekarangan atau ditanam di tegalan yang bercampur dengan tanaman tahun lainnya. Hal ini akan menyulitkan untuk mendapatkan  kualitas produksi yang sesuai dengan tuntutan pasar                (konsummen), terutama dalam menghadapi persaingan mutu ataupun  harga dengan produsen dari Negara lain.
Factor – factor yang mempengaruhi produksi dan mutu buah pepaya diantaranya adalah : penggunaan varietas unggul dan benih atau bibit yang bermutu, pengelolaan tanaman ( kultur teknik ), kondisi lingkungan tempat, cara panen dan ketepatan umur panen, serta pasca panen yang memadai. Disamping itu, hasil buah pepaya dapat dimanfaatkan secara maksimum apabila dikelola secara intensif dan berorientasi pada agribisnis / agroindustry.
Tulisan ini hadir dengan tujuan menguak potensi ekonomi social pepaya, keragaman varietasnya, syarat tumbuh, kultur teknik budidaya secara intensif, panen dan penanganan pasca panennya, serta dilengkapi dengan perkiraan analisis usahataninya.
Penyajian dan materi tulisan ini tentu belum sepenuhnya sempurna. Dan demi penyempurnaannya, saran, kritik, dan koreksi yang konstruktif dari pembaca dan pengguna tulisan ini sangat kami harapkan.
Dan akhirnya terima kasih yang mendalam kami haturkan kepada Bapak Ir. Mulyo Nugroho Sarwoto, M.Si (Ketua STPP Malang), Bapak Sutoyo, SP,MP (Ketua Jurusan Pertanian), Bapak Dr.Ir. Abdul Farid, MP, dan Bapak Ugik Romadi, SST (Dosen Pengampu Mata Kuliah Media Penyuluhan Pertanian), atas dorongan dan bimbingannya kepada kami dalam proses penyelesaian Tulisan ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu persatu atas sumbangsih dalam berbagai bentuk kepada kami.
Semoga bermanfaat.


Malang, 20 Desember 2012
Syarif Rachman Soy


BAB  I
PENDAHULUAN

A.    DAERAH ASAL  DAN PENYEBARAN TANAMAN PEPAYA
Indonesia sangat kaya akan sumber daya tanaman hortikultura, termasuk aneka jenis tanaman buah – buahan. Salah satu jenis buah asal luar negeri (introduksi) yang telah lama berkembang dan ditanam di wilayah nsantara adalah pepaya.
Menurut sejarahnya tanaman pepaya berasal dari Amerika Tengah. Beberapa literatur memastikan bahwa plasma nuftah tanaman pepaya berasal dari Meksiko dan Costa Rica.
Diperkirakan tanaman pepaya masuk ke Indonesia pada abad ke – 19. Pada sekitar tahun 1925 – 1930 Jawatan Perkebunan Rakyat milik kolonial Belanda mendatangkan pepaya jenis semangka dari luar negeri. Sejak tahun 1930 penanaman pepaya telah menyebar luas di luar Pulau Jawa.
Saat ini tanaman pepaya telah dikembangkan dan ditanam dihampir seluruh wilayah Indonesia. Ada yang membudidayakan pepaya hanya sebagai tanaman pekarangan, namun tidak sedikit yang mengusahakan tanaman pepaya sebagai usaha agribisnis.

B.    MANFAAT TANAMAN PEPAYA
Hampir semua bagian tanaman pepaya memiliki nilai manfaat bagi manusia. Tanaman ini bisa dikatakan sebagai tanaman multi guna yakni selain dapat dimakan juga bisa digunakan sebagai obat tradisional, pakan ternak, penyamakan kulit, pelunak daging dan juga untuk bahan kecantikan (kosmetika).
Berikut ini kami sajikan beberapa manfaat pepaya :
1.   Akarnya
·      Air rebusan akar pepaya dapat diminum sebagai obat cacing kremi.
·      Air sari akar pepaya dapat diminum untuk pengobatan penyakit ginjal dan kandung kencing.
·      Description: Description: tanaman pepayaAir rendaman akar pepaya Gandul (Gantung) yang dicampur dengan arak dan kayu putih dapat dioleskan pada tulang – tulang yang sakit










Gambar 1. Kebun pepaya dengan drainase yang baik
2.   Daunnya
·      Daun pepaya muda enak dijadikan lalap mentah ataupun masak yang berkhasiat ganda sebagai penambah nafsu makan, menyembuhkan penyakit beri – beri, dan sebagai sumber vitamin A.
·      Daun pepaya muda yang ditumbuk halus untuk diambil air sarinya, kemudian diminum akan berkhasiat sebagai obat malaria, kejang perut, dan sakit panas.

3.   Bunganya
·      Bunga pepaya dapat dijadikan sayur lodeh ataupun pencampur pecel yang cita rasanya lezat dan sekaligus sebagai sumber   vitamin A.
·      Bila tidak ada bunga melati, maka bunga pepaya pun dapat dirangkai sebagai bunga hias yang menawan.

4. Buahnya
·      Buah pepaya yang masih muda dapat dibuat sayur lodeh dan teman rujak
·      Description: Description: D:\MATERI KULIAH SEMESTR I PERTANIAN B\carpapya01n.jpgBuah pepaya yang mengkal dapat diolah menjadi manisan basah atu kering








Gambar 2. Buah pepaya segar sebagai buah meja

·      Buah pepaya yang matang enak dan lezat
untuk dijadikan buah meja (buah segar) atau diolah lebih lanjut menjadi juice pepaya atau bahan pencampur saus tomat.
5.   Getahnya
·      Getah pepaya atau sering disebut “papain” merupakan bahan yang mengandung enzim proteolitik. Papain ini berguna untu melunakan daging, menghaluskan kulit pada industry penyamakan kulit, bahan baku industry farmasi, dan bahan kecantikan (kosmetika).

Dengan banyaknya kegunaan tanaman pepaya tersebut, maka tidak heran tanaman pepaya banyak kita dijumpai baik pekarangan setiap rumah maupun dikebun – kebun milik para petani.
Description: Description: D:\MATERI KULIAH SEMESTR I PERTANIAN B\carpapya04n.jpg
 










Gambar 3. Tanaman pepaya di tengah sawah



BAB  II

JENIS, VARIETAS DAN SYARAT TUMBUH
TANAMAN PEPAYA

A.    JENIS DAN VARIETAS TANAMAN PEPAYA
Sifat tanaman pepaya antara lain mudah menyerbuk silang dan secara genetis mempunyai tiga macam bunga, sehingga turunan berikutnya banyak sekali menghasilkan ragam bentuk buah. Dari berbagai ragam bentuk buah pepaya yang ditemukan di alam, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis pepaya, yaitu :
1.   Pepaya Semangka
Ciri – ciri pepaya jenis semangka adalah :
·    Daging buahnya tebal, berwarna merah mirip daging buah semangka, dan citarasanya manis.
·    Termasuk ke dalam jenis pepaya semangka antara lain pepaya Jingo, Cibinong, Bangkok, dan Hortus Gold.

2.   Pepaya Burung
Ciri – ciri pepaya jenis burung adalah :
·    Daging buahnya berwwarna kuning, harum, dan citarasanya manis masam.
·    Termasuk ke dalam jenis pepaya burung ini diantaranya : pepaya Ijo, Hitam Bundar, dan Solo.
Varietas pepaya yang berkembang dewasa ini sangat beragam. Masing – masing Negara mengembangkan pepaya yang kakakternya sesuai  dengan Negara tesebut. Malaysia memilih mengembangkan varietas unggulan seperti : Serdang, honey Dew, Morib, Batu Arang, Subang 6, dan Taiping 3. Amerika Serikat mengembangkan varietas Solo, dan Betti. Australia mengembangkan varietas Improved Petersen. Sementara itu Indonesia mengembangkan pepaya Jinggo, Cibinong, dan Paris.
B.    SYARAT TUMBUH TANAMAN PEPAYA
1.   Syarat Iklim
Tanaman pepaya mempunyai daya adaptasi cukup luas terhadap lingkngan tumbuhnya. Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ± 1.000 meter dari permukaan laut (dpl). Bahkan sering pula ditemukan di daerah dengan ketinggian 1.200 m - 1.500 m dpl tanaman pepaya masih dapat tumbuh.
Meskipun di dataran tinggi tanaman pepaya masih dapat tumbuh dengan baik, namun rasa manis buah pepaya akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan oleh intensitas sinar matahari yang relative rendah dan kelembaban udara yang tinggi.
Daerah yang paling optimum untuk pengembangan tanaman pepaya adalah pada ketinggian 600 – 700 m dpl, suhu udaranya berkisar antara 22 – 26 0C, mendapat sinar matahari penuh ( tempat terbuka ), curah hujan antara 1.000. – 1.500 mm per tahun, dan iklimnya basah. Di daerah yang banyak turun hujan, tanaman pepaya dapat tumbuh dengan cepat dan ruas - ruas batangnya panjang – panjang. Sebaliknya, di daerah yang kering, pertumbuhan pepaya lambat dan ruas –ruas batangnya pendek.
Description: Description: D:\MATERI KULIAH SEMESTR I PERTANIAN B\carpapya03n.jpgTanaman pepaya mempunyai toleransi cukup tinggi terhadap factor suhu udara dan intensitas cahaya matahari. Di datarn rendah dan daerah kering seperti di Nusa Tenggara Timur, tanaman pepaya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Demikian pula tanaman pepaya di tempat yang terlindung masih dapat produktif berbuah, sehingga sering ditanam di lahan pekarangan.
Text Box: Gambar 4. Pepaya di daerah dengan 
intensitas cahaya matahari tinggi
                                                                                           
2. Syarat Tanah
Tanaman pepaya dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada berbagai jenis tanah yang digunakan untuk pertanian. Untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan kualitas yang baik, tanaman pepaya ideal ditanam pada pada tanah latosol dan tanah – tanah ringan yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic (humus), tata udara dan tata air  (aerasi dan drainase) tanahnya baik, dengan pH tanah sekitar 6 – 7.
Pada tanah yang sering digenangi air (becek) akan menyebabkan gangguan proses metabolism (fisiologi) pertumbuhan tanaman pepaya. Gejala yang mudah diamati adalah daun –  daunnya menguning, layu, dan lekas rontok (gugur). Sebaliknya, pada tanah yang terlalu kering (kurang air) akan menyebabkan pertumbuhan tanaman pepaya kerdil dan merana, bunga dan buahnya berguguran sehingga buah yang terbentuk pun relative sedikit. Demikian pula pada tanah yang kurang subur, tanaman pepaya tumbuh kurus dan bunganya banyak yang berguguran.
Pengelolaan tanah merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam usaha budi daya pepaya. Pada tanah yang sering digenangi air (becek) sebaiknya dibuatkan drainase / saluran pembuatan air yang cukup dalam. Pada tanah dengan reaksi asam (pH)˂6 perlu dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur pertanian seperti Calcit, Zeagro ataupun Dolomit. Dosis pengapuran tanah ini disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah, tetapi pada umumnya menggunakan kisaran dosis antara 1 – 2 ton kapur / hektar.
Text Box: Gambar 5. Buah pepaya mengkal yang siap diolah menjadi manisan











BAB  III
BUDI DAYA TANAMAN PEPAYA

A.    PENYIAPAN BENIH
Pada dasarnya tanaman pepaya dapat dikembangkan dengan cara generative (biji) maupun vegetative, misalnya dengan pencangkokan. Namun yang paling umum dilakukan adalah perbanyakan dengan cara generative menggunakan bijinya.
Biji atau benih pepaya dapat diperoleh dari toko yang menjual benih / sarana produksi pertanian atau pun bisa juga dilakukan pembenihan sendiri.
Yang perlu diperhatikan jika melakukan pembenihan sendiri adalah tingkat kemurniannya harus tinggi, agar kelak buah yang dihasilkan pada turunan berikutnya tidak mengecewakan. Tanaman pepaya mudah menyerbuk silang dan memiliki tiga macam bunga  yakni bunga betina, sempurna dan jantan, sehingga sulit sekali memperoleh benih yang murni secara alami.
Untuk mendapatkan benih pepaya bermutu dan murni atau mendekati kemurnian perlu melakukan isolasi bunga dan seleksi biji (benih). Tata cara dan tahapan isolasi bunga adalah sebagai berikut :
1.   Pilih pohon induk dari jenis atau varietas pepaya unggul berbunga sempurna, misalnya pepaya Cibinong, Turen atau Jinggo yang buahnya berbentuk bulat panjang dan besar (elongata) .
2.    Tetapkan bunga pepaya elongata pada pohon induk terpilih, kemudian bunga – bunga kecil di sekeliling tangkai bunga elongata tersebut dibuang. Pekerjaan seleksi bunga ini dilakukan pada saat bunga tersebut belum mekar.
3.    Tutup bunga elongate terpilih dengan kertas minyak / plastic. Pembungkusan ini dilakukan dua hari sebelum bunga betina mekar.
4.    Pada saat bunga elongate terpilih mulai membuka (mekar), segera dilakukan penyerbukan dengan serbuk sari dari bunga jantan. Serbbuk sari ini sebaiknya diambil sekitar seminggu sebelum bunga jantan tersebut mekar (masih kuncup). Untuk memudahkan pekerjaan penyerbukan, daun – daun bunga yang terdapat pada bunga elongate tadi dirempel (dibuang).
5.    Tutup kembali bunga elongate yang telah diserbuki secara buatan tadi dengan kantong kertas minyak / plastic selama satu minggu.
6.    Rawat (pelihara) bunga hasil penyerbukan   tersebut hingga buahnya matang (masak) di pohon.
Text Box: Gambar 6. Biji buah pepaya untuk benihBuah pepaya yang akan diambil bijinya untuk bakal benih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : berasal dari jenis atau varietas unggul, buahnya matang (masak) di pohon, dan bebas dari serangan hama ataupun penyakit. Buah pepaya yang yang terkena penyakit atau matang karena pemeraman, dianjurkan untuk tidak diambil bijinya untuk dijadikan benih karena akan menghasilkan turunan yang kurang baik.
Tahap berikutnya adalah pengambilan dan seleksi biji pepaya dari buah yang matang di pohon untuk dijadikan benih. Biji yang akan dijadikan benih adalah biji yang diambil dari  2/3 bagian ujung buah yang akan menghasilkan 70% - 75% tanaman pepaya sempurna seperti induknya. Sedangkan 1/3 bagian pangkal buah hanya akan menghasilkan 50% pepaya betina dan 50% pepaya sempurna.
Tatacara pengambilan dan seleksi biji pepaya untuk dijadikan benih adalah sebagai berikut :
1. Siapkan buah pepaya yang terpilih dan masak   pohon.
2. Siapkan alat – alat berupa pisau, Waskom,      saringan kasar, dan botol berwarna.
3.    Mengambil biji dari buah :
·    Ambil buah pepaya terpilih.
·    Potong 1/3 bagian pangkal buah kemudian sisihkan (tidak digunakan).
·    Ambil biji dari 2/3 bagian buah pepaya dan tampung dalam Waskom, tambahka sedikit abu dapur.
·    Cuci bersih biji pepaya sambil diremas – remas untuk memecah selaput lendirnya dalam Waskom yang berisi air.
·    Biji yang berwarna putih dan sebagian biji berwarna coklat yang terapung harus dibuang. Sedangkan biji yang berwarna hitam dan sebagian biji berwarna coklat yang tenggelam dikumpulkan untuk dijadikan benih.
4.    Penanganan biji
·    Biji – biji yang terpilih dikeringanginkan ditempat yang teduh hingga kadar airnya ±12%..
·   Biji – biji yang telah kering dapat langsung ditanam kembali atau bila akan disimpan beberapa lama dapat dimasukan ke dalam botol berwarna.  Penyimpan benih harus dilakukan di tempat yang kering dan dingin agar daya kecambah benih pepaya tidak cepat menurun.
Text Box: Gambar 7. pepaya muda 
usia 1 bulan
Description: Description: cara budidaya pepayaBenih pepaya sebaiknya disemai dulu ±1 bulan. Waktu menyemai benih ini paling baik sekitar 4 – 5 bulan sebelum hujan pertama turun. Ini dilakukan agar pada awal musim hujan setelah ditanam di kebun, tanaman pepaya mulai berbunga dan memudahkan untuk dilakukan pemilihan (seleksi) bunga yang diinginkan.
Tatacara mempersiapkan persemaian dan menyemai benih pepaya adalah sebagai berikut :
1.    Membuat persemaian
·      Pilih tempat persemaian yang tanahnya ringan, gembur, dapat menahan air dengan baik, dan tidak terlindung.
·      Bersihkan tanah dari tumbuh – tumbuhan pengganggu (gulma), kemudian buat kerangka bedengan dengan dengan ukuran lebar satu meter dan panjangnya tergantung kebutuhan.
·      Olah tanah dengan cangkul sedalam ± 30 cm sampai gembur, kemudian sebarkan pupuk kandang yang telah matang dan halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedengan. Pada tanah liat (berat) dapat ditambahkan pasir kali 1 – 2 blek minyak tanah / m2.
·      Campurkan pupuk kandang atau pun pasir dengan tanah hingga merata, lalu permukaan bedengan persemaian diratakan (dirapikan).
·      Bila penyemaian benih pepaya dilakukan dalam polybag kecil ukuran 8 x 10 cm, maka media semai berupa campuran tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan     1 : 1, diisikan hingga 90% (hamper penuh). Polybag yang berisi media semai tadi disimpan di atas bedeng secara teratur dan rapi.
·      Tempat persemaian harus diberi atap dengan menggunakan plastic transparan sebagai penutup atap.
2.    Menyemai benih pepaya
·      Siram media semai dengan air bersih hingga cukup basah.
·      Semaikan benih pepaya dengan cara ditaburkan merata menurut barisan memotong arah panjang bedengan. Jarak antar barisan 10 – 15 cm, lalu benih ditutup dengan tanah tipis.
·      Bila tempat semai menggunakan polybag, isikan benih pepaya satu per satu untuk tiap polybag dan benamkan sedalam 1 – 2 cm.
3.    Pemeliharaan bibit
·      Penyiraman (pengairan) setiap hari atau tergantung keadaan cuaca dan jangan sampai media persemaian kekeringan.
·      Bersihkan tanaman pengganggu (gulma).
·      Lakukan pemupukan menggunakan pupuk urea atau NPK sebanyak 10 gr yang dilarutkan dalam 10 liter air kemudian disiramkan secara merata.

Bibit yang sudah berumur satu bulan dapat dipindahtanamkan ke kebun denga cara dicabut maupun bersama akar dan tanah – tanahnya bila disemai dalam polybag.

B.    PENYIAPAN LAHAN
Description: Description: tanaman pepayaLahan untuk penanaman pepaya tanahnya dicangkul atau dibajak sampai gembur dan rumput dan tanaman pengganggu (gulma) mesti dibuang. Pengolahan tanah secara menyeluruh ini dapat memberikan keuntungan karena dapat memperbaiki drainase tanah pada lahan dengan air tanah dangkal, dapat melakukan penanaman tanaman sela di antara pohon pepaya sebelum menghasilkan, dan dapat meningkatkan kegemburan tanah.

Text Box: Gambar 8. Kebun pepaya yang terawat baikPenyiapan lahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem lubang tanam dan bedengan dengan lubang tanam.
1.   Sistem Lubang Tanam
·         Lakukan pengajiran (menandai) dengan bilah bambu setinggi 70 – 100 cm di tempat yang akan dibuat lubang tanam dengan jarak 2,5 – 3 m, baik antar maupun dalam barisan.
·         Buat lubang tanam di tempat yang telah ditandai dengan ukuran 60 x 60 x 30 cm.
·         Buang tanah lapisan atas dari lubang tanam ke bagian sisi kanan lubang
·         Perdalam lubang tadi hingga menjadi 60 x 60 x 60
·         Tanah lapisan bawah dari lubang tanam dibuang sisi kiri lubang.
·         Biarkan lubang tanam selama lebih kurang dua minggu.
·         Masukan kembali galian tanah lapisan bawah ke tempat asalnya (dasar lubang).
·         Galian tanah lapisan atas dicampur pupuk kandang yang telah matang sebanyak 15 – 20 kg kemudian dimasukan kembali ke dalam lubang.
·         Sekarang lubang tanam siap ditanami.

2.   Sistem Bedengan dengan Lubang Tanam.

·           Tanah yang sudah diolah segera dibentuk bedengan – bedengan dengan ukuran lebar 2,5 m, tinggi 20 – 30 cm, dan lebat parit (got) 50 cm.
·           Lakukan pengajiran (menandai) dengan bilah bambu setinggi 70 – 100 cm di tempat yang akan dibuat lubang tanam dengan jarak 2,5 – 3 m, baik antar maupun dalam barisan.
·           Buat lubang tanam di tempat yang telah ditandai dengan ukuran 60 x 60 x 30 cm.
·           Buang tanah lapisan atas dari lubang tanam ke bagian sisi kanan lubang
·           Perdalam lubang tadi hingga menjadi 60 x 60 x 60
·           Tanah lapisan bawah dari lubang tanam dibuang sisi kiri lubang.
·           Biarkan lubang tanam selama lebih kurang dua minggu.
·           Masukan kembali galian tanah lapisan bawah ke tempat asalnya (dasar lubang).
·           Galian tanah lapisan atas dicampur pupuk kandang yang telah matang sebanyak 15 – 20 kg kemudian dimasukan kembali ke dalam lubang.
·           Sekarang lubang tanam siap ditanami.
C.   PENANAMAN
Text Box: Gambar  9. Pepaya usia 45 hariDescription: Description: cara budidaya pepayaTanaman pepaya termasuk jenis buah – buahan yang berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Pada lahan yang pengairannya baik, penanaman pepaya dapat dilakukan sepanjang tahun. Meskipun demikian, wakktu tanam yang paling baik adalah 4 – 5 bulan sebelum musim hujan agar pembungaan dan pembuahan pertamanya bertepatan pada musim hujan.

Tatacara menanam bibit pepaya yang dipindahkan dari persemaian adalah sebagai berikut :
1.   Bibit cabutan
·      Gali bibit pepaya di lahan persemaian dengan solet bambu agar medianya terbawa sebanyak mungkin dan jaga agar akarnya tidak rusak.
Text Box: Gambar 10. Buah pepaya segar mengandung berbagai vitamin
·      Pada lubang tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya, buat lubang kecil seukuran perakaran bibit pepaya.
·      Tanam bibit pepaya di tengah – tengah lubang, kemudian segera timbun dengan tanah galian sambil ditekan pelan – pelan. Leher akar harus berada di atas permukaan tanah.
·      Berikan pupuk dasar berupa NPK 50 gr atau campuran Urea 50 gr + TSP 50 gr + KCl 25 gr per tanaman,baik dengan cara ditugalkan ataupun larikan disekeliling batang tanaman bibit pepaya dengan jarak 15 – 20 cm dari lubang
·      Tutup permukaan lubang tanam dengan mulsa jerami.
·      Siram tanah di sekitar perakaran tanaman pepaya muda hingga cukup basah (lembab).

2.   Bibit dari polybag
·      Buat lubang kecil seukuran polybag pada lubang tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya.
·      Keluarkan bibit pepaya dari polybag dengan cara merobek polybagnya secara hati – hati menggunakan pisau tajam (cutter)
·      Tanam bibit pepaya di tengah – tengah lobang dan urug kembali dengan tanah galian. Leher akar harus berada di atas permukaan tanah, kemudian tanah disekitar batang tanaman dipadatkan pelan – pelan.
·      Berikan pupuk dasar berupa NPK 50 gr atau campuran Urea 50 gr + TSP 50 gr + KCl 25 gr per tanaman,baik dengan cara ditugalkan ataupun larikan disekeliling batang tanaman bibit pepaya dengan jarak 15 – 20 cm dari lubang
·      Tutup permukaan lubang tanam dengan mulsa jerami.
·      Siram tanah di sekitar perakaran tanaman pepaya muda hingga cukup basah (lembab).
·      Tanaman pepaya muda akan langsung segar dan tumbuh tanpa mengalami kelayuan terlebih dahulu.

Penanaman bibit pepaya sebaiknya dilakukan pada sore hari agar penguapan dan suhu udara tidak terlalu tinggi.

D.   PEMELIHARAAN TANAMAN
Pemeliharaan tanaman pepaya meliputi kegiatan :
1.   Penyiraman (pengairan)
·      Pada fase awal pertumbuhan tanaman pepaya perlu penyiraman secara rutin  1 – 2  hari sekali, kemudian setelah tanaman dewasa secara berangsur – angsur penyiraman dikurangi. Jaga agar tanah jangan sampai kekeringan dan juga jangan sampai terlalu becek karena pepaya akan mudah layu dan seringkali terserang penyakit busuk pangkal batang atau akar oleh cendawan bila tanah tempat tumbuh tanaman pepaya terlalu becek.
·      Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
2.   Penyiangan dan penggemburan tanah
·      Rumput liar (gulma) yang tumbuh di sekitar tanaman pepaya merupakan pesaing dalam mendapatkan unsur hara, air, sinar matahari, dan lain – lain. Oleh karena itu perlu diadakan penyiangan (pendangiran) sekaligus penggemburan tanahnya.
·      Penyiangan perlu dilakukan dengan hati – hati agar tidak sampai merusak tanaman pepaya maupun perakarannya.
·      Tanah yang telah digemburkan ditimbun ke bagian pangkal batang tanaman pepaya agar tanamannya tumbuh lebih kokoh dan kuat.

3.   Pemupukan
·      pemberian pupuk susulan dilakukan secara rutin dan bertahap, baik pupuk kandang maupun pupuk buatan.
·      Waktu pemupukan susulan disesuaikan dengan umur tanaman. Waktu, jenis dan dosis pemupukan tanaman pepaya seperti disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Waktu, jenis, dan dosis pemupukan tanaman pepaya
·      Description: Description: PepayaPemberian pupuk dilakukan dengan cara disebarkan merata dalam larikan sedalam 10 – 15 cm di sekeliling tajuk tanaman pepaya atau di antara dua barisan tanaman, kemudian ditutup dengan tanah.




Text Box: Gambar  11. Tanaman pepaya tidak mengenal musim                  






BAB  IV
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PEPAYA


A.    HAMA TANAMAN PEPAYA
Hama yang sering menyerang tanaman pepaya antara lain :

1.    Tungau merah (Tetranychus bimaculatus Harv.)
·      Description: Description: hama tanaman pepayaCiri – ciri hama ini adalah memiliki ukuran tubuh sangat kecil ± 1 mm, bentuknya oval, berwarna kehijau – hijauan atau kemerah – merahan, memiliki empat pasang kaki yang bersegmen – segmen dan ditumbuhi oleh rambut – rambut. Hama ini bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Cara menyerangnya adalah mengisap cairan sel tanaman, terutama bagian daun pada permukaan bawah.
·      Text Box: Gambar  12. Hama Tungau merahGejala serangan tungau merah adalah : permukaan daun pepaya yang diserang menjadi belang – belang berwarna kuning (mosaic), kemudian lambat laun berubah menjadi warna merah - karat. Serangan berat biasanya pada musim kemarau, sehingga dapat menyebabkan seluruh daun keriting mirip serangan virus.
·      Cara pengendaliannya adalah mengurangi ragam jenis tanaman inang (kedelai, anggur, dan ubi kayu)  disekitar kebun pepaya dan lakukan penyemprotan akarisida seperti Kelthane 200 EC atau Mitac 200 EC 0,1% - 0,2% atau hembuskan tepung belerang pada permukaan daun pepaya.

2.    Kutu batang (Pseudaulacapsis papaya)
·      Ciri – ciri kutu batang ini adalah : bentuk tubuhnya pipih berdiameter 2 – 2,5 mm, berwarna abu – abu, dan membentuk sisik.
·      Description: Description: pepayaGejala serangannya : batang pepaya tertutup lapisan tepung lilin atau kerak putih, sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi merana.
·      Text Box: Gambar  13. Hama kutu Pengendaliannya dapat dilakukan dengan dioles atau disemprot insektisida yang efektif seperti Supracide atau Bassa 500 EC 0,1% - 2% pada batang yang diserang.

3.    Hama lainnya seperti kutu tempurung hijau (Coccus viridis Green), dan keong racun (Achatina fulica).
Kedua hama ini biasanya menyerang tanaman pepaya yang kurang terpelihara. Kutu tempurung hijau menutup permukaan batang atau daun, sehingga dapat menghambat proses asimilasi

B.    PENYAKIT TANAMAN PEPAYA
Organisme penyakit yang sering menyerang pepaya adalah sebagai berikut :
1.   Penyakit semai atau damping off
Penyebabnya adalah cendawan Rhizoctonia solani Khun dan Phytium sp. Serangan penyakit ini biasanya timbul bila keadaan pesemaian terlalu lembab dan suhu udaranya tinggi ±300 C.
·      Gejala serangan penyakit ini adalah pembusukan pada pangkal batang dan akar, sehingga bibit pepaya menjadi layu.
·      Cara pengendalian semai ini antara lain dengan menjaga kelembaban tanah (media) pesemaian tidak terlalu tinggi, perbaikan sistim drainase tanah, dan sterilisasi media semai pada waktu 10 – 15 hari sebelum menyemai dengan menyiramkan larutan formalin 4% atau menggunakan gas fumigant Basamid-G 40 – 60 gr/m2 luas persemaian.

2.   Busuk akar dan pangkal batang
·      Penyebabnya adalah cendawan Phytophthora palmivora (bult.) atau P. parastica (Dast). Cendawan ini dapat bertahan lama dalam tanah yang mengandung bahan organic
·      Gejala serangan penyakit ini adalah mula – mula daun bagian bawah layu, kemudian menguning dan tangkai daunnya menguning. Lambat laun gejala yang sama akan merambat ke bagian daun – daun muda yang diikuti dengan makin mengecilnya ukuran daun, dan akhirnya tanaman mati. Gejala lainnya adalah apabila bagian pangkal batang dibongkar maka akan nampak akar – akar lateral membusuk.
·      Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan perbaikan drainase tanah, membongkar tanaman yang terkena agar tidak menular, mengadakan pergiliran tanaman, dan disemprot dengan fungisida yang efektif seperti Dithane M-45  0,1% - 0,2%.

3.   Penyakit Antraknosa
·      Text Box: Gambar  14. Tanaman pepaya terserang antraknosaDescription: Description: hama tanamanPenyebabnya adalah cendawan Collectrichum gloeosporioides (Penz) Sacc. Atau C. pepaya (P.Henn). Syd, atau Cloeosporium pepaya P. Henn yang pada stadium sempurnanya disebut Glomerella cingulatam (Ston.) Spauld. Et Schernk.
·         Gejala serangannya adalah buah pepaya yang menjelang matang menjadi bercak – bercak coklat kemerahan dan kebasah – basahan, ukuran bercaknya kecil dan bulat, sehingga disebut penyakit “bercak coklat”. Bercak tersebut akan makin membesar pada waktu buah mulai matang, sehingga akhirnya buah membusuk, menjadi lunak, dan berwarna agak gelap.
·         Pengendaliannya antara lain dengan mengusahakan agar buah tidak luka atau memar sewaktu masih di pohon maupun selepas panen, membersihkan sisa – sisa tanaman sakit di sekitar kebun, dan memperjarang jarak tanam agar keadaan sekitar kebun tidak terlalu lembab. Secara kimiawi dapat dilakukan dengan disemprot fungisida seperti Daconil ataupun Dithane M-45 0,1% - 0,2%. Khusus untuk pengendalian penyakit pada buah pepaya selepas panen (pasca panen) dapat dilakukan dengan perendaman buah dalam air bersuhu 460 –   490 C selama 20 menit segera setelah buah dipetik.
4.   Penyakit mosaic (belang – belang)
·    Penyebabnya adalah virus mosaic pepaya atau Papaya Mosaic Virus (PMV)
·    Gejalanya adalah mula -  mula daun menjadi kasar (rugose), sisi daun bawah bergaris – garis tipis, tidak teratur, kemudian warna daun menjadi hijau tua dan tulang – tulang daunnya berwarna hijau muda atau kuning. Pertumbuhan daun akan terhambat, ukuran daun mengecil dan menumpuk di bagian atas dan jika serangan hebat dapat mengakibatkan daunnya gugur.
·    Cara mengendalikan penyakit ini anatara lain adalah menggunakan bibit atau benih papaya yang bebas virus, dan bila sudah terjangkit sebaiknya pohon yang terkena harus dibongkar.
Disamping penyakit di atas ada beberapa penyakit lagi yang pengendaliannya dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, drainase serta dengan menyemprotkan fungisida yang efektif.



  
BAB  V
PANEN DAN PASCA  PANEN PEPAYA


A.    PANEN

1.       Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.

2.      Cara Panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan "songgo" (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).

3.      Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.

B.    PASCA PANEN
Setelah panen selesai dilakukan maka penanganan selanjutnya dalah sebagai berikut :

1.      Sortasi
Yaitu pemilihan dan pengelompokan buah agar seragam, baik ukuran maupun mutunya.
2.    Pengemasan
Bertujuan untuk memudahkan pengangkutan dan menghindari kerusakan. Beberapa cara pengemasan buah pepaya adalah sebagai berikut :
·         Buah pepaya dibungkus kertas Koran atau kertas bungkus
·         Buah pepaya diletakan dalam rak atau bak alat pengangkut tanpa dibungkus.
Text Box: Gambar  15. Pembungkusan buah pepaya dengan kertas koran Description: Description: pepaya california
·         Buah pepaya dikemas dalam keranjang anyaman bamboo atau plastic yang dilapisi kertas Koran, terutama untuk buah pepaya berukuran besar dan panjang seperti jenis semangka atau jingga.
·         Buah pepaya dikemas dalam dus karton yang bersekat, terutama buah yang berukuran kecil.
·         Description: Description: budidaya menanam pepayaBuah pepaya yang akan diangkut harus disusun tegak dengan bagian pangkal di bawah agar tidak bertindihan dan mengurangi kerusakan selama pengangkutan


Text Box: Gambar  16. Buah pepaya disusun tegak untuk menghindari kerusakanDemikian penyajian cara budidaya tanaman pepaya yang kamai sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi para petani dan piak – pihak lain yang membutuhkan.












DAFTAR PUSTAKA

Rahmat Rukmana, Ir. PEPAYA budidaya & Pasca Panen.
Yogyakarta : Kanisius, 1995